EVALUASI MUSCOLUSKELETAL DISORDER PADA PEKERJA PEMOTONGAN MENGGUNAKAN METODE QEC DAN BRIEF SURVEY DI SALSA SALMA PERABOT

Yusrila, Yogi (2024) EVALUASI MUSCOLUSKELETAL DISORDER PADA PEKERJA PEMOTONGAN MENGGUNAKAN METODE QEC DAN BRIEF SURVEY DI SALSA SALMA PERABOT. Sarjana thesis, Universitas Putra Indonesia YPTK.

	Text SKRIPSI_YOGI YUSRILA_19101154250054_ABSTRAK.pdf Download (69kB)
	Text SKRIPSI_YOGI YUSRILA_19101154250054_BAB I.pdf Download (112kB)
	Text SKRIPSI_YOGI YUSRILA_19101154250054_DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (75kB)
	Text SKRIPSI_YOGI YUSRILA_19101154250054_FULL TEXT.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

Musculoskeletal Disorder yang bisa disingkat MSDs adalah gangguan pada bagian otot skeletal yang disebabkan oleh otot menerima beban statis secara berulang-ulang dalam jangka waktu lama. Salsa Salma Perabot adalah suatu usaha perabotan yang memproduksi perlengkapan rumah yang mencakup semua barang perabot seperti kursi, meja, dan lemari. Permasalahan yang terjadi pada pekerja mengalami keluhan musculoskelatal pada saat bekerja serta adanya postur kerja yang dilakukan berulang-ulang. Metode yang digunakan adalah metode Quick Exposure Checklist (QEC) dan Baseline Risk Identification of Ergonomic Factors (BRIEF). Data yang digunakan adalah data dari melakukan wawancara, kuesioner dan postur kerja pada proses produksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bagian tubuh yang mengalami keluhan muskuloskeletal menggunakan metode QEC dan BRIEF Survey. Pada Metode QEC terhadap pekerja tersebut menunjukkan postur tubuh pekerja yang berkemungkinan memiliki risiko kerja sangat tinggi (Very High) merasakan sakit pada bagian punggung, dan leher dengan penanganan action level 3 yaitu “Perlu Dilakukan Penelitian Dan Dilakukan Perubahan”. Pada Metode BRIEF Survey hasil dari penelitian pada penilaian 9 bagian tubuh di setiap stasiun kerja diperoleh bahwa tingkat keluhan MSDs tertinggi dengan kategori sakit adalah bahwa setiap aktivitas memerlukan perbaikan dengan tingkat risiko sedang dan tinggi. Tingkat risiko ergonomi aktivitas tubuh yang memerlukan perbaikan adalah tangan, bahu, leher, dan punggung. Usulan yang diberikan oleh peneliti yaitu perlau adanya perbaikan stasiun kerja atau memberikan alat bantu yang bisa memperbaiki postur kerja para pekerja sehingga mereka nyaman dalam aman dalam melaksanakan tugasnya.

Actions (login required)

View Item